Kepala BMKG Menghimbau Agar Masyarakat Tetap Tenang dan Menghindar Dari Bangunan Yang Retak

Ontimes.id, Jakarta – Rasa panik yang dirasakan oleh warga Banten atas kejadian gempa pada hari ini jam 16:05 sore tadi membuat warga menghindar dari teduhan bangunan.
Hal ini sontak BMKG berharap agar warga Banten tidak terlalu panik atas kejadian tersebut,terutama media yang menginformasikan berita yang tidak bertanggung jawab.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ucap Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga: Gempa Terjadi di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Dwikorita Kepala BMKG berharap tidak terlalu terprofokasi terhadap isu isu yang tidak benar, dia menghimbau agar warga menjaga keadaan dan baiknya menghindar dari bangunan bangunan tinggi.
“Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan,” ucapnya.
Dia meminta warga melihat informasi resmi dari BMKG. Dia menyebut informasi dari BMKG bisa dilihat di situs resmi, akun media sosial resmi serta aplikasi resmi BMKG.
Sebelumnya, gempa magnitudo (M) 6,6 di sekitar Selat Sunda terasa hingga Jakarta. BMKG menjelaskan penyebab gempa ini.
Pusat gempa bumi ini ada di 132 km arah barat daya Kota Pandeglang di kedalaman 40 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” kata Dwikorita.
Baca Juga: Gempa Yang Berkekuatan M 5,3 Terjadi di Maluku Barat Daya
Gempa terjadi karena lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia. Lokasi tabrakan ada di bawah Pulau Jawa.
“Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara,” kata Dwikorita.