Politikus PDIP: Eijkman Hanya Pindah Induk Tidak Perlu Khawatir

Ontimes.id, Jakarta – Kekhawatiran sejumlah pihak muncul atas dileburnya tim waspada COVID-19 Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Politikus PDIP Rahmad Handoyo menilai tidak ada yang perlu dipersoalkan karena Eijkman hanya berpindah induk.
“Saya kira apa yang menjadi kerisauan, apa yang menjadi kegundahan dan apa yang dikhawatirkan, jangan berlebihanlah. Ini adalah bentuk konsolidasi biasa, bentuk konsolidasi nasional setelah ditetapkannya BRIN sebagai lembaga riset dan inovasi penelitian. Saya kira nggak perlu dipersoalkan,” kata Rahmad kepada wartawan, Minggu (2/1/2022).
Baca Juga: PDIP Koalisi Adalah Keniscayaan di Kontestasi Pilpres 2024
Anggota Komisi IX DPR ini mengatakan Eijkman akan tetap pada tugas dan fungsinya. Bahkan, menurutnya, negara memberikan perhatian dengan meleburkan Eijkman ke BRIN, yang berada langsung di bawah presiden.
“Tugas pokok fungsinya yang tadinya lembaga BRIN tidak berubah, tidak ada yang berubah, tetapi yang berubah hanyalah tuannya yang tadinya induknya Kemenristek Dikti sekarang di bawah koordinasi BRIN,” ujarnya.
“Jadi terlalu berlebihanlah kalau beranggapan akan mengancam keberlangsungan Eijkman, kalau sampai ada yang khawatir Eijkman akan dibubarkan itu tidak. Bahkan ini langsung di bawah presiden. Bisa jadi nanti diberi penguatan dari sisi anggaran, kenapa tidak,” lanjut Rahmad.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Ambang Batas PT 20 Persen untuk Efektivitas Pemerintahan
Terkait isu para peneliti Eijkman yang diberhentikan, Rahmad berharap masyarakat tidak terlalu percaya sebelum adanya berita pasti. Dia yakin pemerintah memberikan langkah positif terkait hal itu.
“Kalau ada kekhawatiran peneliti dan pegawai yang tidak dapat kerja itu kan bisa dibicarakan, masa sampai seperti itu, ada isu-isu tidak akan kerja itu terlalu berlebihan. Jangan buat opini yang tidak paham betul, pemerintah justru concern sangat memberi perhatian besar terhadap BRIN, kita berpikir positif sajalah,” tuturnya.